Hadian Kharisma, Brand Manager Walls Paddle Pop
Capai Level Manajer Hanya Dalam 23 Bulan
Sukses dalam karir di usia muda, kini bukanlah hal yang tidak mungkin. Perusahaan-perusahaan besar kini lebih memberi kesempatan orang-orang muda untuk berkembang dan menunjukan kemampuannya. Hadian Kharisma salah satunya. Pria kelahiran Probolinggo 6 November 1980 yang kini menjabat Brand Manager Walls Paddle Pop. Hadian mengawali karir saat masuk Management Trainee di PT Unilever
Salah satu yang membentuk karakter dan motivasi seseorang adalah keluarga dan lingkungannya Hadian Kharisma, mengaku lingkungan keluarga telah mendidiknya menjadi seorang yang mandiri. “Orang tua saya pegawai negeri yang selalu berpindah tempat tugas, sehingga saya yang tinggal di
Selepas SMA, hadian tertarik masuk ke Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. “ Sebenarnya ayah saya ingin saya masuk AKMIL, tapi saya menolak, lalu didorong ke kedokteran tapi saya juga takut lihat darah, dan tidak kuat terhadap bau obat yang tajam,” tutur Hadian. Untungnya, meski punya keinginan untuk mengarahkan anaknya, almarhum sang ayah bukan tipe orang tua yang harus memaksakan kehendaknya.
Tahun 2004, Hadian menyelesaikan kuliahnya di ITB, namun awalnya masih masih berkutat di kampus. “ Kebetulan saya Asisten Lab, dan masih punya project dengan salah satu dosen disana,” ungkap Hadian. Sembari menyelesaikan projectnya Hadian pun melamar ke beberapa perusahaan termasuk Unilever. “ Pertengahan 2004 saya melamar ke Unilever, ikut seleksi beberapa tahap, kemudian cukup lama tidak ada kabar kelanjutannya”, kenangnya.
Karena tak ada kabar, Tahun 2005 Hadian juga di terima program Management Trainee di perusahaan lain. “ Sudah jalan sekitar 3 bulan, saya kembali dihubungi Unilever, karena tertarik akhirnya saya pilih ke Unilever,” ungkap Hadian. Juni 2005, Hadian mulai menjalani masa sebagai Management Trainee di Unilever.
Selama menjalani masa trainee, Hadian merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi sales yang ngorder barang ke pasar-pasar. “ Dua minggu pertama saya jadi helper, tukang angkat barang saat pengiriman, lalu naik jadi salesman kanvas, tugasnya ngorder barang dan angkat sendiri dari truk ke toko-toko. Bulan ke 2 baru jadi salesman yang ngorder saja, barangnya dikirim oleh tim pengiriman,” paparnya. Tiap tiga bulan, Hadian wajib mempresentasikan apa yang didapatnya dari lapangan, apa kendalanya, dan bagaimana solusi atau ide-ide baru untuk kemajuan perusahaan.
Hadian juga sempat dipindah sebagai Acting Assistant Brand Manager untuk produk deodoran Rexona. “ Waktu itu jaman Rexona, versi Keti Dance dengan bintang iklan Dewi Sandra,” ungkap Hadian. Saat itu banyak hal yang membuat Hadian punya kesempatan untuk menunjukan kemampuannya. “Kebetulan Senior Brand Manager Rexona dipindah ke Lifebuoy, sementara penggantinya belum ada. Jadi yang urus sementara hingga proses Hand Over ke Senior Brand Manager yang baru, saya yang lakukan,” papar Hadian.
Setelah memuluskan proses peralihan Brand Manager di Rexona, Hadian kembali ke bidang sales. “ Saya diminta ke
Januari 2007, Hadian dipercaya sebagai Area Sales Manager wilayah
Setahun menjadi Area Sales Manager, Hadian diminta memperdalam kemampuannya di bidang Marketing terutama untuk memperkuat Brand produk Ice Cream Walls Conello/ Teens. Hadian pun menggandeng Ran sebagai Brand Ambasador. Sejak September tahun lalu hingga kini, Hadian dipercaya memegang Ice Cream Walls Padle Pop, dan kini tengah sibuk dengan project film Padle Pop Kombatei The Movie. “ Saat ini sudah ditonton lebih dari 40 ribu penonton, tapi saya ingin lebih banyak lagi, jadi sedang siapkan VCD nya yang bisa didapat jika membeli Produk kita,”pungkas Hadian. Ali
mantap ini pengalamannya...
BalasHapussalut gann...
ow iya, kerja di uni itu harus siap di taruh di mana mana ya? apa di tanyakan dl mau apa tidak... thank you