Jumat, 16 April 2010

Teks yang Multitafsir

Sebuah teks ternyata memang selalu punya peluang untuk diartikan berbeda (multitafsir). Teks yang menggunakan kata- frasa- kalimat yag disusun berdasarkan kaidah yang dianggap dapat dipahami umum saja, ternyata masih multitafsir. Apalagi tulisan di blog ini yang ditulis ngasal, spontan, tak terstruktur dan sekedar bertujuan untuk ekspresi diri, tentang perasaan dan harapan (asa & rasa)penulisnya.Tentu akan semakin multitafsir bahkan rancu maknanya jika dibaca orang lain. Orang tentu juga berhak menafsirkannya apa yang dibacanya.


Sebuah kesalahan yang baru saya sadari adalah, asa dan rasa yang sifatnya personal ini, saya tulis di media yang bisa diakses banyak orang. Sehingga menimbulkan penafsiran-penafsiran yang beragam dari pembacanya.

Akhirnya saya paham juga, bahwa blog tak akan dapat menggantikan sebuah diary. Sifat sebuah blog yang bebas dan bisa dibaca semua orang membuatnya tidak bisa menampung hal-hal yang sifatnya personal, karena bisa jadi ada pembaca lain yang menafsirkannya secara berbeda.

Jadi tak semua hal akan saya bagi disini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar